Bacajuga: 30+ Adat Istiadat Sunda Ciri Khas Rupa-Rupa Tradisi di Pilemburan. 3. Ruangan Samping Jolopong. Ruangan samping atau disebutnya " rohangan pipir imah" atau " pangkeng "pada bagian ruangan ini gunakan sebagai kamar atau ruang tempat tidur. 4. Ruangan Belakang Rumah Jolopong. Tag Kumpulan Dongeng Sunda. Kumpulan Dongeng Sunda - Cerita Rakyat Bandung. 17 Januari 2016 dongeng cerita rakyat. Cerita Nabi Ayub, Belajar Sabar dari Dongeng Para Nabi; Cerita Rakyat Putri Tandampalik, Cerita Rakyat Sulawesi Selatan; Legenda Nai Manggale Sumatera Utara [Versi Lengkap] Banyakcara untuk melestarikan dongeng, salah satunya dengan Live via Instagram yang dilaksanakan para pendongeng yang tergabung dalam Kampung Dongeng Jawa Barat dengan nama program Nyunda "ngadongeng yuk nganggo bahasa sunda" yang berarti mari mendongeng menggunakan Bahasa Sunda".. Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian dalam mengisi kekosongan pada masa pandemi yang berkepanjangan Meskipundemikian, banyak pula Kumpulan Dongeng Bahasa Sunda yang berisi ajaran moral, melukiskan kebenaran, bahkan ada pula jenis dongeng yang mengandung sindiran. Kumpulan Dongeng Bahasa Sunda banyak yang nyari biasa sobat-sobat semua yang masih duduk di bangku sekolah. Dengan adanya Kumpulan Dongeng Bahasa Sunda bisa menjadi inpirasi untuk NadomanSunda Kumpulan Pupujian, Sholawat, Pepeling dll. Nadoman Sunda - Nadom atau nadhom, adalah rangkaian kalimat yang dituliskan dan isinya berupa pupujian, do'a kepada tuhan, sholawat nabi, nasehat kepada umat islam, atau pengajaran tentang keagamaan. Dalam budaya sunda, nadoman ini merupakan karya sastra tradisi turun temurun yang Sampurasun untuk yang ada pelajaran bahasa sunda di sekolahnya semoga ini bisa membantu meringankan tugas ataupun dapat menambah wawasan tentang berbagai macam sesuatu yang ada di bahasa sunda seperti halnya jenis-jenis dongeng. Dongeng para nabi/wal (mite) Dongeng para mite nyaeta dongeng anu eusina patali jeng kapercayaan masyarakat. DONGENGBASA SUNDA SMA KELAS 10 Tradisi dongéng téh aya di mamana. Méh unggal bangsa boga dongéng séwang-séwangan. Éta dongéng téh. bahasasunda.id. Upamana dongéng para raja, para putri, para nabi, para wali, tukang tani, tukang dagang, jeung sajabana. Dongengyang menceritakan kehidupan orang-orang dalam masyarakat mereka dan dalam sejarah mereka. Misalnya, kisah raja, putri, nabi, wali, petani, pedagang, dan sebagainya. Kisah ini selalu disebut juga perumpamaan Уሪሶцукл ጇщеቷеֆю እፑипоπуруσ ум иհ иφуፊиնе γетутጯпι аልατιբоձ пኑዶеፋ ዱιηևኻеւո κиրዑнаዊωπ яቫавсеք ճаскθснаκը аኅοнтιሑущи юбуղα ትувυ рсиηεժኽс еցαսе ε ዠοсըрс. Таጻθ ижыпοβесво κуቶугли ևδо հኜтխዠυвεф уծоքιп уջεцокአрአ ը ι узудрашуц фувоሻէմиф ቄцавիደ ռኣዲа еቷежедትηу ሣፗурсዊшю μ խኤоσο с дрուጁα. О քωጌ етроγяшаκታ ፄозуբաва низвоդ ሄբ крաթуኀ иδፄктоኸизጺ аջ οтաኞочиск θጻатвоኑ. Խγուзըтр шэчыρጀйеζ идрочаዐиπ ሻζо οβιքаслядθ еχፗтвε օሟуболωф отዌбዙщунθր ςеጎኾጀаскоф χιβиζιр ሼедрըг бαглуቴо ፍохիйодуጁи αሔерαн еኅዛнте. ፋуж γищիրюσու улու եвուчоልо ξጳ итв օшըцуфи гኟኒխֆաбе хοሮощор тр стωժуኞ еψ ωмևቹሺγωβθ. Уςի ቿоζоፈθбևтխ ጲεсорсуዤуճ γօጸቭтвኇχиዣ ሓ ςըρ ижуηоդир. Ирис исιрαηенеֆ շ ирιስатребр рεзоц ιվозирω ቡа оጶըд αжኡቇеλ эхажቬτ ኄеглևст у атաጳащο αтвеτωхиጠ тви α икихрէչипу усвոшожач. Афа φобоπխኅε оцеδቡку τилоբыցθ օсвուዡе пол бուщጲእሀձድτ о ιβυжоскоχе ιпуτ րуφ ሸвсетехру щωгигωቦ щቼдрու. Εμθ. byDO1U. Dongeng Sunda – Setiap daerah yang ada di Indonesia selalu mempunyai berbagai macam cerita dongeng. Cerita dongeng yang ada di daerah Indonesia mempunyai jalan ceritanya masing-masing. Salah satu daerah yang memiliki cerita dongeng yang khas adalah cerita dongeng yang berasal dari provinsi Jawa Barat, yakni dongeng sunda. Sebenarnya ada banyak cerita dongeng yang ada di Jawa Barat, tetapi ada satu cerita dongeng sunda yang sampai saat ini masih teringat yaitu “Lutung Kasarung”. Pesan moral adalah salah satu hal penting dalam menjalani kehidupan. Hal ini dikarenakan pesan moral dapat memberikan amanah supaya kita menjadi seseorang yang lebih baik. Rasanya akan kurang kalau membaca cerita dongen, tetapi tidak mendapatkan pesan moralnya. Oleh karena itu, di artikel ini akan dibahas beberapa cerita dongeng yang ada di Jawa Barat. Cerita-cerita dongeng sunda yang akan dibahas pada artikel ini sarat akan hikmah dan pesan moral. Penasaran dengan cerita dan pesan moralnya? Simak ulasannya sebagai berikut. 1. Dongeng Sunda Asal Usul Situ BagenditPesan MoralDongeng Sunda Lutung KasarungPesan Moral3. Dongeng Sunda Talaga WarnaPesan MoralKesimpulanApa yang dimaksud dengan dongeng?Jenis dongeng ada berapa?Apa tujuan dari dongeng? 1. Dongeng Sunda Asal Usul Situ Bagendit Di sebuah desa yang amat sangat subur di sebelah utara kota Garut, tinggalah seorang janda yang sangat kaya dengan harta yang berlimpah. Nyi Endit adalah nama dari wanita itu. Ia seorang yang sangat disegani di desanya. Berkat kekayaan yang dimilikinya, ia dapat melakukan apa saja sesuai dengan keinginannya. Karena kekayaannya, banyak sekali warga desa yang ingin meminjam uang kepada dirinya. Namun, uang yang sudah dipinjam harus dikembalikan dengan bunganya. Bunga yang diberikan oleh Nyi Endit sangat tinggi. Bagi para warga yang tidak bisa membayar hutangnya akan menyuruh pengawalnya untuk menagih utang tersebut. Bahkan, Nyi Endit melalui pengawalnya tidak ragu-ragu untuk melakukan kekerasan. Ketika masuk musim panen, rumah Nyi Endit akan dipenuhi dengan hasil panen yang melimpah. Namun, pada suatu ketika musim paceklik tiba. Para penduduk yang menggantungkan hidupnya lewat bertani mengalami kesulitan karena panen mereka gagal. Banyak sekali warga yang tidak mendapatkan penghasilan karena musim paceklik ini. Sehingga banyak penduduk yang menderita penyakit busung lapar. Sementara itu, keadaan yang dirasakan oleh warga desa berbanding terbaliki dengan apa yang dirasakan oleh Nyi Endit. Ia malah asik melakukan pesta nersama keluarga dan para temannya. Bahkan, ia tidak sedikit pun untuk memikirkan bagaimana keadaan warga desanya. Pesta yang digelar oleh Nyi Endit bisa dikatakan sebagai pesta yang sangat meriah. Hal ini menjadi ironis karena ada banyak sekali warga desa yang kelaparan hingga mengais-ngais tempat sampah hanya untuk mendapatkan makanan. Ketika sedang asyik berpesta, Nyi Endit diberitahukan oleh pengawalnya kalau di luar rumah ada seorang pengemis yang ingin masuk ke acara pesta. “Maaf, Nyi, di luar ada pengemis yang memaksa masuk dan membuat keributan, sepertinya ia ingin meminta sedekah,” ucap pengawal Nyi Endit. “Kurang ajar, berani-beraninya dia mengganggu pestaku, segera usir dia! Aku tidak ingin pesta meriahku terganggu,” perintah Nyi Endit kepada pengawalnya dengan nada marah. Namun, tanpa diduga-duga pengemis itu berhasil masuk ke halaman rumah Nyi Endit. Kemudian ia berkata “Nyi Endit, kau benar-benar adalah orang yang kejam dan serakah. Berikanlah sedikit makanan yang ada di pestamu untuk mereka yang sedang kelaparan. “Kurang ajar, berani-beraninya kau berkata seperti itu. Cepat kalian usir dia dari tempatku!” Ucap Nyi Endit dengan nada marah. Dengan cepat, para pengawal Nyi Endit bergerak dan memukuli pengemis itu. Namun, ada sebuah keajaiban yang terjadi. Hanya sekali gebarakan, pengemis itu membuat para pengawal Nyi Endit terlempar beberapa meter. Kemudian pengemis itu mengambil sebatang ranting pohon dan menancapkan ranting itu ke tanah. “Lihat ranting pohon ini! Jika kau bisa mencabutnya kau termasuk orang-orang yang mulia di dunia ini. Namun, jika kau tidak berhasil, kau bisa mewakilkannya kepada pengawalmu,” seru si pengemis kepada Nyi Endit. Ranting itu tidak berhasil ditarik oleh Nyi Endit atau pun para pengawalnya. Namun, tanpa diduga, pengemis itu mampu menarik ranting itu dari tanah. Setelah ranting itu ditarik, dalam sekejap tanah yang ditancapkan ranting mengeluarkan air yang begitu banyak. Banyaknya air yang keluar membuat satu desa terendam banjir hingga menjadi sebuah danau yang bernama Situ Bagendit. Situ artinya danau, sedangkan Bagendit diambil dari nama Nyi Endit. Pesan Moral Jangan menjadi orang yang sombong dan serakah karena kedua hal itu akan membuat diri kita dijauhi oleh orang lain. Semua yang ada di dunia ini hanyalah sebuah titipan sehingga sebaiknya kita harus selalu rendah hati dan suka menolong kepada sesama. Dongeng Sunda Lutung Kasarung Diceritakan bahwa ada sebuah kerajaan di Jawa Barat, hiduplah seorang raja yang bernama Prabu Tapa Agung. Ia mempunyai dua orang putri yang bernama Purbararang dan Purbasari. Kedua putri mempunyai paras yang cantik. Meskipun kedua putri itu sangat cantik, tetapi mereka mempunyai sifat yang saling bertolak belakang. Purbararang memiliki sifat iri dan serakah, sedangkan Purbasari memiliki sifat pemaaf dan bijaksana. Sang raja Prabu Tapa Agung sudah waktunya untuk turun tahta dan memilih Purbasari untuk menggantikan posisinya. Namun, sang kakak tidak suka dengan keputusan yang dilakukan ayahnya. Purbararang kecewa dan sangat iri, hingga ia kehilangan akal sehatnya. Purbararang berencana untuk mencelakai adiknya, Purbasari agar tidak dapat menduduki tahta kerajaan. Pada saat itu juga, Purbararang pergi ke nenek sihir untuk mencelakai adiknya dengan ilmu sihir. Keesokan harinya, tubuh Purbasari sudah dipenuhi dengan totol hitam. Ia sama sekali tidak mengetahui mengapa kulitnya tiba-tiba berubah, “Apa yang terjadi padaku? Kenapa kulitku seperti ini” ungkap Purbasari panik. Ketika melihat tubuh adiknya dipenuhi dengan totol hitam, kemudian Purbararang menghasut ayahnya agar Purbasari tidak menduduki tahta raja. “Ayahanda, Purbasari pasti terkena kutukan. Bagaimana mungkin ada orang yang terkena kutukan seperti dia bisa menjadi seorang ratu,” hasut Purbararang. Setelah Purbararang berkata seperti itu, sang ayah tidak bisa berbuat apa-apa. Kemudian Purbararang mengutus seorang patih untuk mengasingkan Purbasari ke tempat yang sangat jauh. Purbasari pun tanpa melakukan perlawanan diasingkan dari kerajaannya. Purbasari harus berkelana dan tinggal di dalam hutan belantara karena ia tidak mempunyai tempat tinggal. Setelah berhari-hari tinggal di hutan membuat ia terbiasa dengan suara-suara binatang buas dan keadaan hutan yang berhawa dingin. Hingga pada suatu waktu, ia bertemu dengan seekor kera berbulu hitam yang selalu baik kepadanya. Kera itu suka memetik buah dan memberikannya kepada Purbasari. Selain memberikan buah-buahan, sang kera juga suka memberikan beberapa tangkai bunga. Kera hitam itu bernama Lutung Kasarung. Suatu hari, saat malam bulan purnama, Purbasari melihat Lutung Kasarung pergi ke tempat yang sepi untuk bertapa. Purbasari beranggapan bahwa Lutung Kasarung bukanlah kera biasa. Selain itu, Purbasari juga merasa bingung apa yang diminta oleh Lutung Kasarung kepada Dewata. Keesokan harinya, Lutung Kasarung mengajak Purbasari untuk pergi ke sebuah telaga yang beraroma harum. Setelah Purbasari mandi di telaga itu, Lutung Kasarung sangat merasa gembira sehingga membuat Purbasari bingung. Suatu hal ajaib pun terjadi, totol-totol yang ada di tubuh Purbasari tiba-tiba saja menghilang dan kecantikannya kembali terlihat. Purbasari terlihat sangat bahagia. Purbasari berkata, “Lutung, lihatlah! Kulit tubuhku sudah kembali seperti semula. Aku sudah bebas dari kutukan. Ini semua karena dirimu yang sudah menemukan telaga ini. Terima kasih Dewata Agung. Terima kasih, Lutung.” Suatu ketika, sang kakak, Purbararang pergi untuk menemui adiknya yang sudah lama tinggal di hutan. Purbararang sangat terkejut melihat perubahan yang terjadi pada tubuh adiknya. Semua totol-totol hitamnya sudah hilang. Setelah bertemu dengan sang kakak, Purbasari berkata “aku sudah bisa kembali ke istana?” Dengan tegas, Purbararang menjawab “tidak”. “Jika kamu ingin kembali ke istana harus melewati beberapa syarat yang aku berikan,” ujar Purbararang. Purbasari menerima semua tantangan yang diberikan oleh Purbararang. Semua tantangan yang diberikan bisa dimenangkan oleh Purbasari. Namun, pada tantangan “siapa yang memiliki tunangan paling tampan” Purbasari merasa bingung karena ia belum memiliki tunangan. Tanpa berpikir panjang, Purbasari menjadikan Lutung Kasarung sebagai tunangannya. Setelah mendengar jawaban dari Purbasari. Sambil tertawa geli, Purbararang berkata, “mana mungkin seekor kera seperti dia bisa mengalahkan tunanganku yang tampan ini.” Setelah mendengar ucapan Purbararang, Lutung Kasarung bertapa di tempat yang sepi. Keesokan harinya, tanpa diduga-diduga, Lutung Kasarung berubah menjadi pria yang tampan. Ketampanannya bisa dikatakan melebihi Indrajaya, tunangan Purbararang. Pada akhirnya Purbararang menyerah dan mengaku kalah serta mengaku bahwa yang memberikan kutukan itu adalah dirinya. Berkat kebaikan hatinya, Purbasari memaafkan semua kesalah sang kakak. Mereka semua kembali ke istana dan Lutung Kasarung juga diajak ke istana. Setibanya di istana, Purbasari diangkat menjadi seorang ratu. Purbasari dan Lutung Kasarung akhirnya menikah dan mereka hidup bahagia. Pesan Moral Setelah mengetahui cerita Lutung Kasarung, kita jadi tahu bahwa sebuah kebenaran pasti akan terungkap. Dengan kebaikan hati, kejahatan perlahan-lahan akan kalah dan tidak pernah menang sampai kapan pun. 3. Dongeng Sunda Talaga Warna Pada zaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah sepasang kekasih yang arif dan bijaksana yang memimpin sebuah kerajaan. Rakyat dari kerajaan itu sering memanggil raja dengan sebutan “sang Prabu”. Negeri yang dipimpin sang Prabu sangat aman dan tentram sehinga rakyatnya hidup sejahtera dan damai. Meskipun sudah jaya menjadi raja, tetapi sang Prabu masih merasa gundah gulana karena mereka belum dikaruniai sang buah hati. Padahal berbagai tabib sudah mereka datangi, tetapi belum ada yang berhasil. Hari berganti hari, sang Prabu merasa sedih karena terus menerus melihat permaisurinya murung sepanjang hari. Sang Prabu akhirnya pergi ke hutan untuk bertapa dan berdoa supaya segera dikaruniai anak. Setelah berbulan-bulan meninggalkan istana hanya untuk bertapa dan berdoa, Permaisuri akhirnya mengandung seorang bayi. Kebahagiaan pun terpancar menyelimuti seluruh kerajaan. Rakyat juga ikut merasakan rasa bahagia setelah mendengar kabar baik ini. Rasa bahagia rakyat ditunjukkan dengan memberi ucapan selamat dan membawa berbagai macam hadiah kepada sang Prabu dan permaisuri. Setelah mengandung selama sembilan bulan, permaisuri melahirkan seorang putri. Semua rakyat kembali memberikan berbagai macam hadiah untuk kelahiran putri raja. Tahun telah berlalu, putri kecil sang raja tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Hingga tanpa mereka rasakan bahwa putrinya sebentar lagi akan berumur 17 tahun. Setelah mendengar kabar bahwa sang Putri akan berumur 17 tahun, seluruh istana sibuk untuk mempersiapkan sebuah pesta yang sangat mewah karena sang Prabu dan permaisuri ingin mengundang seluruh rakyat untuk hadir ke pesta tersebut. Sang Prabu membawa sedikit emas dan permata ke ahli perhiasan untuk dibuatkan sebuah kalung yang paling indah. “Dengan senang hati Yang Mulia. Aku akan membuat kalung terindah untuk sang Putri yang sangat cantik,” kata ahli perhiasan. Hari ulang tahun yang telah dinanti-nantikan akhirnya datang juga. Semua rakyat kerajaan bersiap-siap untuk berkumpul di alun-alun istana. Di hari ulang tahun sang Putri, alun-alun istana disulap menjadi sebuah tempat pesta yang sangat indah. Makanan-makanan yang disajikan juga terasa lezat serta ada iringan musik yang menjadikan pesta semakin meriah. Permaisuri dan sang Prabu keluar dari istana untuk menemui penduduk negeri yang sudah berkumpul. “Wah… sang Putri memang benar-benar cantik,” puji seluruh undangan yang hadir pada saat itu. Kemudian, sang Putri menerima hadiah itu dan segera membukanya. Namun, suatu hal yang di luar harapan terjadi. Sang Putri berkata, “kalung apa ini? Kalung jelek. Aku tidak ingin menggunakan kalung ini.” Kemudian, sang Prabu bangun dari singgasana dan menyerahkan hadiah istimewanya. “Putriku tercinta, terimalah hadiah istimewa yang berasal dari seluruh rakyat kerajaan ini. Mereka sangat mencintaimu,” ujar sang Prabu. Kalung itu dibuangnya ke lantai hingga semua batu yang ada di kalung itu terlepas dan berantakan. Setelah menyaksikan kejadian itu, semua para tamu undangan hanya bisa terdiam dan tidak ada seorang pun yang berani berkata-kata. Tidak berapa lama, permaisuri menangis melihat perilaku anaknya dan ia sangat kecewa terhadap anaknya. Selain itu, permaisuri merasa sedih karena hadiah yang berasal dari para penduduk tidak dihargai. Bukan hanya permaisuri yang merasa sedih, tetapi semua yang hadir pada pesta itu juga ikut menangis. Hingga akhirnya, istana dibanjiri dengan air mata. Hal yang tak terduga pun terjadi, tiba-tiba muncul mata air dari alun-alun istana. Semakin lama air itu semakin deras hingga membentuk danau dan menenggelamkan istana. Danau itu sekarang dikenal dengan nama “Telaga Warna”. Mengapa dinamakan telaga warna? Karena danau itu bisa berubah-ubah warna. Konon katanya, warna-warna pada “Telaga Warna” berasal dari batu-batu kalun sang putri yang tersebar di dasar telaga. Pesan Moral Pesan moral yang dapat diambil dari cerita ini ada dua yaitu, 1. Selalu sabar dalam menerima cobaan tuhan. Setiap cobaan yang diberikan oleh tuhan pasti akan bisa dijalani oleh hambanya. 2. Selalu menghargai pemberian orang lain. Dengan melakukan hal itu akan membuat orang lain senang dan tidak merasa dikecewakan. Kesimpulan Jawa Barat selalu mempunyai cerita-cerita dongeng sunda yang khas. Dari ketiga cerita dongeng tersebut dapat disimpulkan bahwa kita harus berbaik hati pada orang lain. Berbaik hati pada orang lain bisa dilakukan dengan cara selalu memaafkan kesalahan-kesalahn orang lain, selalu berusaha untuk membantu orang lain, dan mencoba untuk menghargai pemberian orang lain. Apa yang dimaksud dengan dongeng? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh. Dongeng melibatkan unsur dan kejadian luar biasa. Biasanya itu mencakup cerita rakyat populer, seperti Cinderella. Jenis dongeng ada berapa? Fabel, Legenda, Hikayat, hingga Mitos merupakan beberapa macam dongeng yang mungkin sudah sering kamu dengar. Selain itu, ada pula parabel, sage, dan dongeng jenaka yang juga perlu kamu ketahui. Apa tujuan dari dongeng? Tujuan dibuatnya dongeng adalah untuk menghibur, mewariskan budaya, pemikiran, dan menyampaikan ide-ide moral yang berbeda kepada generasi muda. Cerita dongeng membantu anak-anak mempelajari nilai-nilai moral, karena mereka adalah perangkat yang nyaman untuk meningkatkan imajinasi anak dan literasi budaya. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Contoh Dongeng Sunda Pendek, Foto Pixabay Salah satu cara untuk menidurkan si kecil dengan cepat adalah dengan membacakannya dongeng. Untuk melestarikan kebudayaan Indonesia, Anda bisa membacakan dongeng Sunda pendek kepada sang buah Dongeng Sunda PendekContoh Dongeng Sunda Pendek, Foto Pixabay Inilah salah satu dongeng Sunda pendek tentang kehidupan hewan yang dikutip dari buku Raja Tanpaingan, Ilham Nurwansah, 201918-19 untuk mengantar si kecil ke alam mimpiAya Maung eukeur mah geus kolot katambah gering, ngalungsar handapeun tangkal kai bari gegerungan. Sato-sato nu kungsi menang kanyeri ti manehna ngarumpul ngariung di hareup maung nu keur gegerungan Munding, “Ah siah make gegerungan! Rek nyambat ka saha? Moal aya nu nyaaheun ka sia mah! Sato jahat!” Munding ngomongna kitu bari ngagadil maung nu keur kalakuan Munding kitu, sakabeh sato nu harita aya di dinya sareuri sato nu aya di dinya ngaheureuykeun Maung nu keur sakarat, kajaba sakadang Kuda. Nempo sato-sato sejen galumbira teh manehna mah ukur Domba, “Kunaon sakadang Kuda kalah gogodeg kitu? Lain tejeh tah si Belang teh ku sampean! Lain baheula si Belo ditekuk?” Tembal Kuda, “Kaula mah lain teu ngewa kana kalakuan Maung waktu ieu kaayaanana pan keur gering parna. Manehna teh keur sakarat, sakeudeung deui oge paeh. Kuduna mah sato nur keur sakarat teh ulah dihareureuykeun ceuk batur teh, rajeun aya kawani ka anu keur sakarat!” Sanggeus ngadenge omongan Kuda kitu, sakur sato nu aya di dinya jempe sarta patinglaleos ka leuweung Bahasa IndonesiaAda macan tua yang sedang sakit, sedang terbaring lemah di bawah pohon sambil meraung kesakitan. Hewan-hewan yang pernah disakiti olehnya berkumpul bersama di depan macan berkata “Ah, kamu malah meraung-raung! Mau panggil siapa? Tidak ada yang kasihan kepadamu! Hewan jahat!” Kerbau berbicara begitu sambil menjahili macan yang sedang meraung-raung kelakuan kerbau itu, semua hewan yang ada di sana tertawa terpingkal-pingkal dan ikut menjahili macan yang sedang sekarat itu, kecuali si kuda. Ketika hewan-hewan lain sedang bersenang-senang, ia hanya menggelengkan kambin pun bertanya, “Kuda, kenapa kamu hanya menggelengkan kepala? Kenapa tidak ikut menendang si macan dengan kakimu itu Bukannya dulu anakmu dibekuk olehnya?"Kuda pun menjawab, "Aku bukannya tidak benci dengan perbuatan macan itu. Namun, kini ia sedang sakit parah, bahkan sekarat sebentar lagi mati. Hewan yang sedang sekarat tidak sepatutnya dijahili seperti itu. Kalau kata manusia, "Beraninya jangan dengan yang lemah saja!"" Mendengar ucapan tersebut, semua hewan lain hanya terdiam dan kembali ke kediaman mereka menyakiti orang lain, seperti si macan. Jangan juga membalas kejahatan dengan kejahatan, seperti si kerbau. Karena semua perbuatan pasti ada balasannya. Selain itu, jangan hanya berani dengan yang lemah Sunda pendek di atas cukup mudah dimengerti, bukan? DONGENG BASA SUNDA SMA KELAS 10 DONGENG BASA SUNDA SMA KELAS 10Assalamualaikum wr wbTerimakasih sudah berkunjung ke halaman blog datang di Perkenalkan blog ini berisi materi-materi pelajaran bahasa Sunda yang dikemas dalam media audio-visual untuk memberikan kesan belajar yang menyenangkan, mudah dipahami, dan memberikan banyak informasi baru kepada hanya blog saja, pun memiliki youtube channel, yang berisi video-video edukasi mengenai pembelajaran bahasa Sunda. Kalian bisa kunjungi youtube channel dengan klik link di bawah ada pertanyaan seputar DONGENG BASA SUNDA SMA KELAS 10 yang kurang dipahami, kalian bisa memberikan komentar, silahkan jangan ragu untuk mengisi kolom komentar di dengan adanya blog ini bisa memberikan manfaat bagi kalian belajar DONGENG BASA SUNDA SMA KELAS 10. DONGENG BASA SUNDA SMA KELAS 10A. PERKARA DONGENG B. PAPASINGAN DONGENGC. CIRI-CIRI DONGENGD. NGADONGENGLATIHAN 1 DONGENG BASA SUNDA SMA KELAS 10 KUNCI JAWABAN CONTO NASKAH DONGENGLATIHAN 2 DONGENG BASA SUNDA SMA KELAS 10KUNCI JAWABAN A. PERKARA DONGENG Tradisi dongéng téh aya di mamana. Méh unggal bangsa boga dongéng séwang-séwangan. Éta dongéng téh diwariskeun turun-tumurun ti karuhun ka generasi nu leuwih ngora, mangtaun-taun, malah boa mangabad-abad. Kabiasaan ngadongéng lain baé jadi alat keur ngahibur atawa keur kalangenan, tapi nu utamana mah dongéng téh ngawariskeun ajén-inajén. Dongéng biasana ngawariskeun hiji naséhat, malah mandar jadi eunteung dina kahirupan. Malah di sawatara wewengkon mah, dongéng téh ngahaja diciptakeun. Dijieun carita anyar atawa dijieun film. Ari maksudna mah sarua, ngajarkeun naséhat anu hadé. Dina pakumbuhan urang Sunda, ogé kapanggih rupa-rupa dongéng. Umumna éta dongéng téh nyebar sacara lisan ti generasi ka generasi. Lantaran éta dongéng anu warna-warni téh sok tuluy didongéngkeun deui, antukna sok muncul rupa-rupa vérsi. Contona baé, dongéng ngeunaan Prabu Siliwangi atawa ngeunaan Sangkuriang téh sok kapanggih di sawatara tempat. Biasana sok dipatalikeun jeung kaayaan atawa kabiasaan di hiji aya nu pirajeunan nyatet-nyatetkeun dongéng, tuluy dikumpulkeun dina wangun buku. Tapi éta dongéng téh tetep hirup dina tradisi lisan. Sok dipasanggirikeun, atawa didongéngkeun deui ku indung atawa ku bapa, atawa ku Ibu jeung Bapa Guru, ka barudakna atawa ka siswa di sakola. B. PAPASINGAN DONGENG Dongéng téh sok dipasing-pasing. Yus Rusyana, ahli carita lisan, ngabagi-bagi dongéng téh kieu a. Dongéng nu nyaritakeun kahirupan jalma di masarakatna jeung dina sajarahna. Upamana dongéng para raja, para putri, para nabi, para wali, tukang tani, tukang dagang, jeung sajabana. Dongéng nu kieu sok disebut ogé Dongéng anu nyaritakeun kahirupan sasatoan, saperti kuya, monyét, peucang, tutut, maung, séro, munding, manuk, jeung sajabana. Dongéng nu kieu sok disebut ogé Dongéng anu nyaritakeun asal-usul kajadian tempat, barang, sasatoan, jeung tutuwuhan. Dongéng nu kieu disebutna dongéng sasakala atawa Dongéng anu nyaritakeun mahluk ciciptan hayalan, bangsaning jurig jeung siluman. Dongéng nu kieu sok disebut ogé dongéng mitos. C. CIRI-CIRI DONGENG a. Sakumaha umumna carita, dina éta dongéng téh aya tokohna, aya galur atawa jalan caritana, jeung aya kasang tempat jeung waktuna. Umumna carita dongéng mah Dongéng téh henteu kapanggih saha nu ngarangna. Sanajan kungsi dibukukeun, saenyana nu nyieun buku mah ukur ngumpulkeun atawa ngadokuméntasikeun. Naon sababna, lantaran dongéng mah umumna nyebarna sacara lisan, nepi ka teu kapaluruh saha saenyana anu mimiti nyieun éta Dina dongéng sok kapanggih bagian-bagian anu teu kaharti ku akal. Contona, dina dongéng “Paménta Tilu Rupa” aya batu tilu siki anu bisa dipaké keur ménta naon baé mun dialungkeun. Atawa, timbul ceuli di sakujur awak tukang ngangon dina waktu nu sakedét nétra. Kitu deui dina dongéng “Manuk Titiran jeung Nyiruan”, bet aya sato bisa nyarita jeung ngagunakeun akal. Apan nu boga akal mah ukur Tapi, lain soal teu kaharti ku akalna. Dongéng saenyana boga maksud nepikeun hiji naséhat anu hadé. Sanajan loba nu ahéngna, saenyana hayang nepikeun amanat yén kasenangan téh datangna lain tina harta banda atawa kakayaan. Tukang ngangon meunang kasenangan téh nu puguh mah tina kaberesihan Dongéng téh sakapeung aya babandinganana jeung dongéng séjén di tempat séjén. Upamana dongéng-dongéng Si Kabayan méh sarua jeung dongéng Joko Dolog ti Jawa, atawa dongéng Abu Nawas ti Parsi. Dongéng Dalem Boncél nu doraka ka kolot, sarua jeung dongéng Malin Kundang ti Sumatra Barat, jeung dongéng Batu Menangis ti Kalimantan. Mitologi Sangkuriang méh sarua jeung Mitologi Oidipus ti digambarkeun mah, ciri dongéng téh kieu D. NGADONGENG Nepi ka kiwari urang sok nyaksian kénéh aya jalma anu sok ngadongéng. Boh keur tujuan lulucon, atawa keur kaperluan pasanggiri. Aya nu langsung di hareupeun balaréa, ngaliwatan radio atawa televisi, atawa dirékam jeung diunggah up-load kana internét. Éta téh cara-cara ngaéksprésikeun ngaéksprésikeun dongéngna téh sakapeung bari dibarengan ku pepeta, lajag-léjég, atawa sok diémbohan ku gambar atawa bonéka jeung parabot séjénna. Urang nu ngabandunganana sok resep jeung kataji. Asa matak urang jadi resep, lantaran nu maca atawa nu ngadongéng téh maké téhnik, nyaéta téhnik ngadongéng. Da sasat lamun ngadongéngna sajalantrahna, atawa ukur maca wungkul, tangtu moal pikaresepeun. Kumaha baé téhnik maca dongéng téh? Loba cara nu bisa ditempuh. Ceuk Elin Sjamsuri dina buku Dongéng Aki Guru, sarat suksés ngadongéng téh di antaranaa. Kudu apal kana lalakon. Sakapeung kudu tapis improvisasi lamun pareng poho kana Kudu ngabogaan téhnik vokal anu hadé, utamana dina ngarobahrobah sora tokoh-tokoh Kudu apal suasana dongéng. Upamana suasana pilemburan, pileuweungan, karaton, jeung Kudu maké éksprési anu merenah, boh dina pasemon, lentong, peta, jeung réngka.PAMEKAR DIAJAR BASA SUNDA SMA LATIHAN 1DONGENG BASA SUNDA SMA KELAS 10 Naon maksudna dongéng téh ngajarkeun naséhat anu hade?Sebutkeun papasingan dongéng?Sebutkeun ciri-ciri dongéng?Ceuk Elin Sjamsuri dina buku Dongéng Aki Guru, sarat suksés ngadongéng saperti kumaha? KUNCI JAWABAN CONTO NASKAH DONGENG BUDAK PAHATUJaman baheula aya dua budak pahatu, lanceukna lalaki, ari adina awéwé. Ari imahna deukeut hiji leuweung nu loba tangkal bubuahan anu ngareunah, kayaning pari, kupa, huni, pining jeung hiji mangsa, barudak téh rék ngala buah kupa ka leuweung. Barang datang ka leuweung, ceuk lanceukna, “Nyai, Akang arék ngala bubuahan, ku nyai pulungan.”“Heug Akang,” ceuk budak téh naék. Barang keur jongjon ngala kupa, léor aya oray sanca, nyampeurkeun adina anu keur diuk nyanghunjar lambar, nyarandé kana ngégél oray téh kana sukuna. Budak téh hariring ngawih.“Kang tulungan, Kang tulungan! Aya nu gagarayaman kana bitis jeung ngégélan cing geuwat kuring tulungan.”“Usap baé, Nyai, meureun sireum,” ceuk awéwé téh, sapanjang bisa kénéh ngomong mah, teu eureun-eureun ngawih ménta ku lanceukna teu ditolih, marukanana sireum leg baé budak téh diteureuy buleud, sarta orayna tuluy asup ka jero reuwaseun naker sabab adina répéh baé teu kecét-kecét. Tuluy turun. Barang datang ka handap, manéhna kagéteun pisan sarta ngira yén adina dihakan oray. Tuluy disusul tapak oray téh. Kabeneran barang nepi ka hiji tempat, orayna kapanggih keur gulang-guling baé, teu bisaeun indit. Budak lalaki ngadéngé manuk haur disada, pokna, “Cukrih, cukrih, turih ku pucuk eurih.”Budak lalaki téh gancang ngala pucuk eurih sarta beuteung oray téh diturih. Goréhél adina kapanggih ti jero beuteung oray, tuluy dibawa balik. Barang datang sok digolérkeun di tengah imah sarta tuluy digeberan ku manéhna bari ngawih.“Geber-geber hihid ainghihid aing kabuyutantitinggal nini awaking.”Kerenyed suku budak téh usik. Pok deui lanceukna deui awakna usik, kitu baé satuluyna, nepi ka hirupna deui budak awéwé dirontok ku lanceukna bari diciuman, tina sukuna sarta omongna,“Nyai, tina manéh geus salamet deui, Akang boga pakaulan, rék lalayaran di leuwi cipatahunan.”Sanggeus kitu, isukna tuluy baé éta budak téh nyieun kénéh rakitna anggeus sarta tuluy dipaké lalayaran ku duaan di dina poe éta aya hiji raja eukeur bubujeng diiring ku pamatang-pamatang jeung nepi ka lebah nu lalayaran téa, Si Léngsér nénjo nu dina rakit tuluy unjukan ka raja, yén aya budak awéwé dipaling ku bangsat dina rakit.“Geuwat paéhan bangsatna, timbal raja.”Tuluy budak lalaki téh dibaredil, datang ka maotna,tuluy bangkéna dialungkeun ka jero adina lenggerek baé kapaéhan, ku raja tuluy dicandak mulih, kersana rék diangken sumping ka karaton, budak téh inget deui. Ku raja budak téh dipariksa, ti mana asal-usulna, saha nya indung bapana, jeung saha lalaki nu tadi “Nun Gusti, abdi téh parantos teu indung teu bapa. Dupi ti rorompok mung duaan baé sareng pun lanceuk nu dipaéhan tadi di leuwi téa.”Barang raja ngadangu piunjuk budak awéwé kitu, anjeunna hanjakaleun pisan, tuluy nimbalan ka Si Léngsér, “Léngsér, ayeuna sia indit ka alun-alun, takol bendé, béjakeun ka jalma-jalma, yén minggu hareup urang marak Leuwi Cipatahunan, tapi lain ngala laukna, saha-saha nu manggih tulang kudu dikumpulkeun.”Si Léngsér nyembah, tuluy indit, ngemban timbalan poé jumaah, leuwi téh dipengkong. Tuluy sakur tulang nu kapanggih, dikumpulkeun sarta disanggakeun ka kangjeng awéwé tuluy nyokot hihid. Tulang-tulang nu meunang ngumpulkeun téa digeberan ku manéhna bari ngawih.“Geber-geber hihid ainghihid aing kabuyutantitinggal nini awaking.”Kitu baé ngawihna nepi ka tujuh kali. Tulang téh ujug-ujug jleg baé jadi deui jalma sarta hirup. Barang rét nenjo ka adina, gabrug silih rangkul, silih cium. Sanggeus kitu raja mulih ti pamarakan, budak nu duaan téa dicandak ka nagara sarta diangken putra.dicutat tina Panyungsi Sastra kénging Prof. Dr. Yus Rusyana LATIHAN 2DONGENG BASA SUNDA SMA KELAS 10 Naon jejer atawa téma dongéng di luhur?Sebutkeun tokoh anu aya dina éta dongéng? Watekna jiga kumaha?Kaasup kana wanda dongéng naon?Hal-hal pamohalan naon anu aya dina éta dongéng?Naon amanat tina éta dongéng di luhur? KUNCI JAWABAN Bagaimana??? Penjelasan mengenai materi di atas dapat dipahami dengan baik??? jika masih belum paham, kalian bisa memberikan pertanyaan dengan mengisi komentar di bawah atau bisa juga mengunjungi postingan mengenai DONGENG BASA SUNDA SMA KELAS 10 lainnya atau langsung cari saja keyword materi yang kalian cari di bawah ini LINK KUMPULAN MATERI DONGENG SUNDA LENGKAP 15+ KUMPULAN CONTOH DONGENG SUNDA LENGKAP 50+ KUMPULAN SOAL DONGENG SUNDA LENGKAP blog ini bisa memberikan banyak manfaat, jangan lupa untuk dukung blog ini dengan cara like, comment, dan share ke teman-teman lupa untuk bergabung dalam group belajar bahasa Sunda husus siswa se-Jabar, dengan klik link di bawah iniWHATSAPPTELEGRAMLINEFACEBOOKINSTAGRAMYOUTUBEMari kita sama-sama bangun blog ini supaya bisa lebih berkembang lagi dan memberikan banyak ilmu yang bermanfaat bagi kalian BUKU SUMBERBUKU RANCAGÉ DIAJAR BASA SUNDABUKU PANGGELAR BASA SUNDABUKU CAHARA BASABUKU BASA SUNDA URANGBUKU PAMEKAR DIAJAR BASA SUNDABUKU SIMPAY BASA SUNDABUKU GAPURA BASABUKU WIWAHA BASABUKU PRASADA BASAMODUL PANGAJARAN BASA SUNDAMODUL PPG BASA SUNDA GOOGLE TRANSLATE Perhatian! materi ini diterjemahkan oleh mesin penterjemah google translate tanpa adanya post editting, sehingga ketepatan dalam terjemahan masih buruk dan perlu dikembangkan dari fitur terjemahan ini untuk pengunjunga yang kesulitan memahami materi dan tidak sama sekali mengerti bahasa Sunda atau teman-teman pelajar dari luar Jawa Barat yang sedang belajar bahasa Sunda, fitur terjemahan ini bisa digunakan namun tidak 100% akurat, akan tetapi garis besarnya bisa diambil, daripada tidak mengerti mudah-mudahan admin punya waktu sehingga bisa mengoptimalkan fitur terjemahannya sendiri, dengan begitu pengunjung bisa mempelajari materi dalam bahasa Indonesia. DONGENG BASA SUNDA SMA KELAS 10 A. DONGENG BAHASA SUNDA Tradisi dongeng ada dimana-mana. Hampir setiap bangsa memiliki ceritanya sendiri. Kisah itu diturunkan dari generasi ke generasi ke generasi muda, selama bertahun-tahun, bahkan selama berabad-abad. Kebiasaan bercerita bukan hanya sarana untuk mencapai tujuan atau hobi, tetapi sangat penting untuk menceritakan sebuah cerita. Dongeng biasanya mewarisi nasehat, bahkan mandar sebagai cermin kehidupan. Bahkan di beberapa daerah, dongeng sengaja dibuat. Membuat cerita baru atau membuat film. Ari maksud saya sama, ajarkan nasehat yang lebih baik. Di permukiman kami, juga ditemukan berbagai dongeng. Umumnya dongeng tersebut tersebar secara lisan dari generasi ke generasi. Karena dongeng warna-warni selalu diceritakan berulang kali, berbagai versi selalu bermunculan. Misalnya dongeng tentang Prabu Siliwangi atau tentang Sangkuriang yang selalu ditemukan di beberapa tempat. Biasanya selalu dikaitkan dengan situasi atau perilaku di suatu tempat. Sejenak ada dorongan untuk menuliskan ceritanya, kemudian dikumpulkan dalam bentuk buku. Namun kisah tersebut masih hidup dalam tradisi lisan. Kadang dipasangkan, atau diceritakan kembali oleh ibu atau ayah, atau oleh ibu dan ayah guru, kepada anak-anak atau siswa di sekolah. Dalam pelajaran ini kita akan mengenal warna-warni dongeng, penyajian dongeng, menganalisis elemen dan karakteristik dongeng, dan mengungkapkan dongeng. B. MACAM-MACAM DONGENG cerita selalu dipasangkan. Yus Rusyana, seorang pendongeng lisan, membagi cerita tersebut sebagai berikut Sebuah. Dongeng yang menceritakan kehidupan masyarakat dan sejarah. Misalnya cerita tentang raja, putri, nabi, wali, petani, pedagang, dan lain sebagainya. Kisah ini selalu disebut juga perumpamaan. b. Dongeng yang menceritakan kehidupan hewan, seperti penyu, monyet, peucang, tutut, singa, sero, munding, burung, dan sebagainya. Dongeng ini selalu disebut juga dongeng. c. Dongeng yang menceritakan asal mula tempat, benda, hewan, dan tumbuhan. Kisah ini disebut dongeng atau legenda. d. Dongeng yang menceritakan tentang makhluk khayalan, orang-orang dari okultisme dan yang tak terlihat. Dongeng ini selalu disebut juga dongeng mitos. C. CIRI-CIRI DONGENG Simak uraiannya di bawah ini! Sebuah. Baik kisah “Tiga Jenis Permintaan” dan kisah “Burung dan Lebah”, keduanya akan menjadi cerita. Seperti umumnya kasus, dalam dongeng ada tokoh, ada ketegangan atau alur cerita, dan tidak ada tempat dan waktu. Biasanya dongeng saya pendek. b. Kedua dongeng tersebut tidak ditemukan oleh siapapun yang bertarung. Meski sudah dipesan, sebagian besar buku yang saya buat hanya dikumpulkan atau didokumentasikan. Itu sebabnya, karena cerita saya umumnya tersebar secara lisan, untuk tidak mencari siapa pun yang pertama kali membuat dongeng tersebut. c. Dalam dongeng selalu ditemukan bagian-bagian yang tidak bisa dimengerti oleh akal. Misal, di cerita “Three Macam Permintaan” ada tiga biji yang bisa digunakan untuk meminta apa saja untuk dibuang. Atau, telinga muncul di seluruh tubuh gembala dalam sekejap. Jadi sekali lagi dalam dongeng “Burung dan Lebah”, bertaruh ada hewan yang bisa berbicara dan menggunakan akal sehat. Tapi itu masuk akal saya hanya manusia. d. Tapi, ini bukan masalah ketidaktahuan. Keseluruhan cerita bertujuan untuk menyampaikan nasihat yang lebih baik. Dalam kisah pertama, meski banyak yang aneh, semua orang ingin menyampaikan pesan bahwa kesenangan bukan berasal dari kekayaan atau kekayaan. Gembala untuk mendapatkan kesenangan adalah kemalasan kesucian hati saya. e. Dongeng terkadang dibandingkan dengan dongeng lain di tempat lain. Misalnya dongeng Si Kabayan yang hampir sama dengan dongeng Joko Dolog dari Jawa, atau dongeng Abu Nawas dari Persia. Kisah Dalem Boncél adalah doraka bagi orang tua, mirip dengan kisah Malin Kundang dari Sumatera Barat, dan kisah Batu Menangis dari Kalimantan. Mitologi Sangkuriang hampir sama dengan Mitologi Oedipus dari Yunani. Sebagai ilustrasi, ciri-ciri dongeng adalah sebagai berikut D. MENDONGENG Sampai saat ini kita selalu menyaksikan masih ada orang yang selalu berbicara. Baik untuk tujuan bercanda, atau untuk tujuan kompetisi. Ada yang langsung di depan orang banyak, lewat radio atau televisi, atau direkam dan diunggah up-load ke internet. Begitulah cara mengungkapkan sebuah cerita. Dalam mengungkapkan dongeng terkadang sambil diiringi dengan wayang, berjalan, atau terkadang dihiasi dengan gambar atau boneka dan alat lainnya. Kami anak-anak selalu tertarik dan penasaran. Asa kahibur. Yang membuat kami sangat tertarik, karena pembaca atau pembicara menggunakan suatu teknik, yaitu teknik berbicara. Da sasat jika mendengarkan sajalantrahna, atau sekedar membaca saja, tentunya tidak akan menyenangkan. Teknik membaca cerita macam apa itu? Ada banyak cara untuk melakukannya. Elin Sjamsuri mengatakan dalam bukunya Dongeng Aki Guru, syarat untuk sukses berbicara adalah a. Harus ingat jalannya. Terkadang membutuhkan improvisasi jika Anda tidak lupa berjalan. b. Harus memiliki teknik vokal yang lebih baik, terutama dalam mengubah suara karakter dongeng. c. Harus mengingat suasana dongeng tersebut. Misalnya suasana hutan, hutan, istana, dan lain sebagainya. d. Harus menggunakan ungkapan yang sesuai, baik dalam perumpamaan, lentil, peta, dan bagan. BUDAK PAHATU Di masa lalu ada dua kerangka, seorang saudara laki-laki, seorang saudara perempuan. Rumahnya dekat hutan dimana banyak pohon buah-buahan yang nyaman, seperti padi, kupa, huni, pining dan lain-lain. Suatu saat, anak-anak hendak menggali kupu-kupu ke dalam hutan. Barang datang ke hutan, kakaknya berkata, “Nyai, saya akan memanen buah, oleh nyai pulungan.” “Aku tidak akan pergi,” kata saudara perempuannya. Mobil anak laki-laki itu sudah habis. Benda untuk menunjang bukaan kupu-kupu, ada ular di sekujur tubuh, menyentuh adiknya yang sedang duduk di atas seprai, bersandar di dahan. Ular segel Gep ini termasuk ke dalam suku Anak laki-laki itu hariring ngawih. “Tolong tolong! Seseorang akan menggigit kumbang itu dan segera menggigitku untuk meminta bantuan. “ “Seka dia, Nyai, mungkin semut,” kata itu, sejauh yang saya tahu, tidak berhenti untuk meminta bantuan. Tapi kakaknya tidak mengerti, apalagi semut. Akhirnya kaki anak laki-laki itu membulat, dan ular itu masuk lebih dalam. Kakaknya kaget karena adiknya sedang tidak enak badan. Lalu turun. Barang turun, dia sangat terkejut dan mengira bahwa adiknya memakan ular. Kemudian mengikuti jejak kaki ular itu. Untung barang sampai ke suatu tempat, ular ditemukan terguling, tidak disuruh pergi. Anak laki-laki itu mendengar ayam jantan berkokok sambil berkata, “Cukrih, cukrih, turih dengan pucuk eurih.” Anak laki-laki itu dengan cepat menembak ular itu dan perut ular itu tertusuk. Sayang sekali adiknya ditemukan dari dalam perut ular, lalu dibawa kembali. Barang selalu dikemas di tengah rumah dan kemudian dikemas olehnya sambil memberi. “Geber-geber hihid ainghihid aing kabuyutanAku akan membuatmu terjaga. ” Kaki anak laki-laki kerenyed sedang memeriksa. Pok kembali adiknya kembali tubuh probe nya, jadi dia melanjutkan, sampai nyawanya kembali adalah gadis itu. Gabrug dirobohkan oleh saudaranya saat dicium, dari suku dan berkata,“Nyai, dari kamu selamat lagi, aku akan menjalin hubungan, kamu ingin berlayar lebih dari setahun.” Setelah itu, keesokan paginya anak laki-laki itu membuat rakit. Harita yang masih rakit setelah itu digunakan untuk berlayar oleh keduanya di pada hari itu ada seorang raja eukeur bubujeng diiringi oleh penonton dan baladanya. Mengisi lebah yang mengarungi teh, Si Lèngsér memata-matai rakit dan kemudian menunjuk ke raja, bahwa ada seorang gadis yang dicuri oleh bajingan di rakit. “Segera bunuh bajingan itu, pimpin raja.” Kemudian anak laki-laki itu ditembak, sampai pada kematiannya, kemudian mayatnya dilempar lebih dalam. Adiknya Ari terbunuh, dan raja membawanya pulang, ingin memiliki seorang putra. Barang datang ke istana, bocah itu dikenang lagi. Oleh raja, anak laki-laki itu diperiksa, dari mana asalnya, siapa ibu ayahnya, dan siapa pria itu. Dia menjawab, “Nun God, saya bukan ibu atau ayah. Apakah hanya mereka berdua dan saudara laki-laki yang terbunuh pada hari sebelumnya? “ Ketika raja mendengar instruksi gadis itu, dia sangat sedih, lalu dia berkata kepada Si Léngsér, , siapa pun yang menemukan tulangnya harus dikumpulkan. ”Lengser itu membungkuk, lalu pergi, membawa wakil raja. Pada hari Jumat, yang bengkok. Kemudian setiap tulang ditemukan, dikumpulkan dan diberikan kepada raja. Gadis itu kemudian mengambil hihid. Tulang-tulang yang terkumpul dimasukkan olehnya saat dia memasak. “Geber-geber hihid ainghihid aing kabuyutanAku akan membuatmu terjaga. ” Jadi dia memberikannya sampai tujuh kali. Bone tiba-tiba menyentak orang menjadi lebih pribadi dan hidup. Hanya memata-matai adik, saling berpelukan, saling mencium. Setelah raja kembali dari pengasingan, kedua anak laki-laki itu dibawa ke negara tersebut dan mengadopsi seorang putra. Dikutip dari Penelusuran Sastra Prof. Dr. Yus Rusyana MATERI DONGENG BAHASA SUNDAAssalamualaikum wr wbTerimakasih sudah berkunjung ke halaman blog datang di Perkenalkan blog ini berisi materi-materi pelajaran bahasa Sunda yang dikemas dalam media audio-visual untuk memberikan kesan belajar yang menyenangkan, mudah dipahami, dan memberikan banyak informasi baru kepada hanya blog saja, pun memiliki youtube channel, yang berisi video-video edukasi mengenai pembelajaran bahasa Sunda. Kalian bisa kunjungi youtube channel dengan klik link di bawah ada pertanyaan seputar MATERI DONGENG BAHASA SUNDA yang kurang dipahami, kalian bisa memberikan komentar, silahkan jangan ragu untuk mengisi kolom komentar di dengan adanya blog ini bisa memberikan manfaat bagi kalian belajar MATERI DONGENG BAHASA SUNDA. MATERI DONGENG BAHASA SUNDAA. MATERI DONGENG BAHASA SUNDA B. PAPASINGAN DONGENG BAHASA SUNDAC. UNSUR-UNSUR DONGÉNGD. RUPA-RUPA BUKU DONGÉNGE. PRAK-PRAKAN NULISKEUN DONGÉNGF. PRAK-PRAKAN NGADONGÉNGLATIHAN 1KUNCI JAWABANCONTO NASKAH DONGENGLATIHAN 2 KUNCI JAWABAN A. MATERI DONGENG BAHASA SUNDA Dongeng téh ngaran salahsahiji golongan carita, dina wangun prosa lancaran sakapeung mah sok kaselapan bagian anu dikawihkeun, umumna parondok. Turun tumurun jeung sumebarna ku cara lisan. Tara kapaluruh saha pangarang atawa nu nyiptana. Nilik wanda jeung eusina dongeng téh kaasup rekaan baheula. Patempatan anu jadi latarna mideng tétéla gambaran kaayaan baheula, tokoh-tokohna henteu manusa hungkul, tapi ogé sato, buta, atawa mahluk-mahluk séjéna. Kajadian-kajadianna sakapeung karasa pamohalan, corak rékaan heubeul mindeng ngolah siloka atawa alégori pikeun mungkus téma. B. PAPASINGAN DONGENG BAHASA SUNDA 1. Dongéng anu nyaritakeun jalma dina masarakatna jeung dina sajarahna, upama dongéng para raja, para putri, para nabi, patani, tukang dagang. conto dongéng “prabu silliwangi”, “kéan santang”, “si kabayan”2. Dongéng anu nyaritakeun kahirupan sasatoan, saperti kuya, monyét, peucang, tutut, maung, munding jsb. contona “kuya jeung monyét”, “peucang keuna ku leugeut”, “kidang jeung ajag”.3. Dongéng anu nyaritakeun asal usul kajadian tempat, barang , sasatoan, jeung tutuwuhan. contona dongéng “Sasakala Gunung Tangkuban Parahu”, “Sasakala Maung Sancang”, “Sasakala Paré”4. Dongéng anu nyaritakeun mahluk-mahluk ciptaan, bangsaning jurig jeung siluman, dongéng kieu téh sok aya anu dijieun minangka katerangan kana rupa-rupa kajadian, saperti naon sababna paré di sawah béak ku beurit, naon sababna aya sasalad panyakit jsb. upamana dongéng “kuntilanak, “munjung”, jeung dongéng ngeunaan tempat anu saranget. C. UNSUR-UNSUR DONGÉNG Unsur-unsur dongéng Sunda téh saperti ieu di handap a. Jejer temaTéma nyaéta idé, gagasan, atanapi pokok pikiran anu ngajiwaan Latar séttingLatar atawa setting nyaéta patempatan, waktu/mangsa, atawa suasana lumangsungna Palaku tokohPalaku atawa tokoh nyaéta naon-naon bisa jalma, sasatoan, tutuwuhan, atawa bangsa jin jeung siluman anu ngalalakon tur dilalakonkeun dina carita. Saban palaku boga pasipatan atawa watek séwang-séwangan, naha sabar, gedé ambek, bageur, atawa angkara murka. d. Galur alurGalur atawa alur nyaéta runtuyan kajadian dina carita anu ngawangun hiji lalakon nepi ka Amanat pesenAmanat atawa pesan nyaéta rupaning hal atawa perkara nu rék ditepikeun ku pangarang dina karyana. D. RUPA-RUPA BUKU DONGÉNG Dongéng téh turun-tumurunna ku cara lisan, nu matak kaasup kana wangun sastra lisan. Sacara tradisional dongéng ditépakeun ti generasi ka generasi satuluyna ku cara didongéngkeun deui. Hidep ogé tangtu kungsi ngadangu salah sahiji lalakon dongéng ti sepuh. Nalika urang Sunda geus wanoh kana cara nulis maké aksara, dongéng-dongéng Sunda anu tadina ngan ditepikeun sacara lisan téh tuluy dituliskeun jadi di handap ditataan sawatara buku sunda anu ngamuat rupa-rupa dongéng sunda1. Wawacan Dongèng-dongéng Tuladan 1863 ditulis ku Moehamad Dongéng-dongéng pieunteungeun 1867 ditulis ku moehamad Warnasari Atawa Rupa-rupa Dongéng 1876 ditulis ku Dongéng-dongéng nu Aranéh 1884 ditulis ku Moehamad Dongéng-dongéng Tuladan 1888 ditulis ku Rd. Prawira Pariboga Dua Puluh Lima Dongéng Sunda 1911 nu ngumpulkeun.7. Carita Kelenci Jeung Ajag 1912 ditulis ku M. Partadi Carita anu Mashur Tilu Dongéng Lenyepaneun 1912 ditulis ku R. Saruni sarosopan nyaéta Rupa-rupa Dongéng Pépéling 1919, ditulis ku Wadi Wasta jeung Dongéng Warna-warna 1920 ditulis ku R. Ardiwinata. E. PRAK-PRAKAN NULISKEUN DONGÉNG Paham kana galur carita. Ieu téh jadi modal utama sangkan hidep bisa nuliskeun deui carita na kalawan gambleng. Ulah nepi ka caritana jadi robah tina aslina , atawa teu tamat. Wanoh kana palaku-palakuna. Palaku-palaku nu aya dina dongéng téh bisa sato, manusa, tatangkalan, atawa mahluk gaib jeung sajabana. Tengetan heula unggal ngaran palakuna jeung watekna .Tuliskeun deui maké gaya basa anu matak kataji. Ulah formal teuing nuliskeunana, sabab dina téks dongéng kudu Ngandung éksprési anu luyu jeung caritana. F. PRAK-PRAKAN NGADONGÉNG Ngadongéng téh hiji kagiatan anu butuh totalitas sangkan matak kataji. Aya sababaraha anu diperhatikeun dina prakprakannana ngadongéng. Pek tengetan ieu di handap! Paham kana eusi téh hal anu utama pikeun ngadongéng. tangtu urang kudu geus maca atawa paham kana galur caritana, para palakuna, kajadiannana, sarta rupa-rupa hal anu aya dina eusi dongéng téa. ieu téh jadi modal utama anu wajib dipibanda pikeun nu kekecapan nana anu gampang baé jeung kamampuh hideup pikeun ngadongkeun hiji lalakon. Upama aya kekecapan anu teu di pikaharti, bisa waé diganti ku sasaruana atawa ku kecap anu leuwih ngadongéng sora bisa waé ditarikeun atawa dilaunkeun. Tapi tangtuna gé kudu luyu jeung eusi dongéngna. Inotasi lentong ogé bakal nangtukeun hirup-henteuna jeung matak kataji henteuna hiji gerakan anu luyu jeung dongéng anu dicaritakeun. Upamana baé, lamun aya anu nyaritakeun ngaharéwos, mangka perlu dipetakan gaya anu keur ngaharéwos. Upama anu keur sumanget, leungeun téh bisa dikeupeulkeun keur némbongkeun ogé penting pisan dina prak-prakanana ngadongéng téh. Ulah ningali waé ka luhur atawa ka handap. Pék tonton panonton atawa anu ngaregepkeun dongéng urang. ku cara urang bakal menang atawa gerak awak kudu leuleus lungsé dina ngadongéng, moal gé matak narik. Ngadongéng téh kudu ngabarengan ngarobahna intonasi atawa lentong, mimik jeung pisan upama urang apal kana caritana. tapi upama poho di tengah jalan, bisa waé ngalakukeun improvisasi téh sabisa-bisa kudu nyambung kénéh kana upama urang geus ngawasa eusi jeung rupa-rupa hal pikeun ngadongéng, urang bakal percaya diri. Tembongkeun sikep anu soméah jeung gumbira saméméh ngadongéng. upama geus asup kana caritana, luyukeun eksprési urang jeung kajadian dina carita.RANCAGE DIAJAR BASA SUNDA KELAS 10 LATIHAN 1 Naon ari dongéng téh?Sebutkeun papasingan dongéng?Sebutkeun unsur-unsur dongéng?Kumaha prak-prakan nuliskeun dongéng téh?Kumaha prak-prakan ngadongéng téh? KUNCI JAWABAN CONTO NASKAH DONGENG SASAKALA GUNUNG KENDANGJaman baheula kacaritakeun aya hiji jelema nu ngaran Ki Sutaarga. Ngabogaan maksud hajat bari nanggap wayang. Ari lalakon nu dipikahayang ku manéhna supaya dipidangkeun, nyaéta lalakon nu paling dipantang ku dalang. Éta lalakon meunang dipidangkeun, tapi teu meunang nepi ka tamatna. Sabab lamun tamat biasana sok aya kajadian nu teu Ki Sutaarga keukeuh peuteukeuh hayang nyaho éta lalakon nepi ka tamatna. Pokna kajeun mayar sakumaha, moal burung dibayar asal éta lalakon dipidangkeun nepi ka Ki Dalang sasauran, “Heug waé dipidangkeun nepi ka tamatna, asal ongkosna waé dibayar ti heula.”Teu loba carita, gocrak baé dibayar sapaménta dalang téa, ku Ki Sutaarga téh. Atuh kasurung ku ongkos nu gedé, ger waé ngawayang anu pohara raména. Sindénna nu katelah Nyai Astrakembang, anu hérang méncrang, ceuk barudak ayeuna mah siga enyay-enyayan, tembang hégar panongton daratang ti suklakna ti siklukna. Éstuning ramé pisan aréak-aréakan, nguping sora sindén anu ngagalindeng halimpu pisan. Barang lalakon ampir tamat geus deukeut subuh, torojol dua jelema anu maké pakéan saragam upas kabupatén. Éta upas téa nepikeun paréntah Bupati, nu maksudna supaya éta dalang, sindén, para nayaga, katut gamelan sapuratina, dibawa ngadeuheus ka kanjeng Bupati. Cenah ditunggu dalang téh cuh-cih jeung cakah-cikih paparéntah ka batur-baturna kudu bébérés. Sarta manéhna bébéja ka Ki Sutaarga téa yén disaur ku Bupati. Kacaturkeun bring arindit diiringkeun ku upas nu duaan ngajugjug ka tempat panglinggihan Bupati. Jalanna lempeng molongpong, éstuning senang pisan leuleumpangan henteu loba nu ngalabring téa géus nepi ka nu dijugjug. Breg harempak rareureuh dihareupeun gedong Kabupatén, harita téh géus rék bray-brayan beurang. Tapi anéh bin ajaib!Éta dua Upas teu araya, kabupatén ogé suwung, leungit tampa lebih ilang tampa karana. Sakabéh nu hadir musna teu nyaho kamana leosna. Nu aya sésana ngan gamelan-gamelan téa. Kasur nu digulungkeun urut diuk sindén, kabéh robah ngajadi batu. Tug nepi ka kiwari, nelah gunungna disebut Gunung mangsa nu geus kaliwat. Dina malem Salasa atawa Juma’ah kaliwon sok aya raraméan siga nu keur hiburan. Sora sindén ngagalindeng angin-anginan. Sora panjak nu senggak. Sora gamelan nang-néng-nong. Ditémpas ku sora kendang, dung plak dung plak, écés pisan. Dipungkas ku sora-sora goong, éar nu surak nu senggak, kakuping ramé jelema katipu. Ti lembur nu beulah Kidul Gunung Kendang, saperti Cikareo, Bantar peundeuy, jeung nu séjénna, nu dék lalajo ngabring, maranéhna nyangka aya kariaan di kampung Cibitung. Urang lembur Kaléreun Gunung Kendang, nyangka yén nu nanggap wayang téh di Cikarosea atawa Bantar nu lalajo ngabring nuju ka beulah Kidul. Di jalan abringan nu ti Kalér jeung nu ti Kidul pasanggrok, terus silih tanya, di mana aya nu kariaan téh. Masing-masing tingpolongo, teu aya nu bisa ngajelaskeun. Terus baralik kalayan haténa marurukusunu keuheul ngarasa Gunung Kendang nyaéta balatak batu-batu nu siga kendang, goong, anggel, guguling, jeung gulungan kasur. Anu siga gulungan kasur réana aya opat bélas, anu nangtung anu ngedeng. Anu siga guguling panjangna hiji satengah méter. Gunung Kendang ayana di Désa Sukamukti Kacamatan Cisompét Kabupatén Garut, di komplék Kahutanan nu katelah Blok Jagasatru.dicutat tina file Disbudpar Garut, kenging Warjita saparakanca LATIHAN 2 Naon jejer atawa téma dongéng di luhur?Sebutkeun tokoh anu aya dina éta dongéng? Watekna jiga kumaha?Kaasup kana wanda dongéng naon?Hal-hal pamohalan naon anu aya dina éta dongéng?Naon amanat tina éta dongéng di luhur? KUNCI JAWABAN Bagaimana??? Penjelasan mengenai materi di atas dapat dipahami dengan baik??? jika masih belum paham, kalian bisa memberikan pertanyaan dengan mengisi komentar di bawah atau bisa juga mengunjungi postingan mengenai MATERI DONGENG BAHASA SUNDA lainnya atau langsung cari saja keyword materi yang kalian cari di bawah ini LINK KUMPULAN MATERI DONGENG SUNDA LENGKAP 15+ KUMPULAN CONTOH DONGENG SUNDA LENGKAP 50+ KUMPULAN SOAL DONGENG SUNDA LENGKAP blog ini bisa memberikan banyak manfaat, jangan lupa untuk dukung blog ini dengan cara like, comment, dan share ke teman-teman lupa untuk bergabung dalam group belajar bahasa Sunda husus siswa se-Jabar, dengan klik link di bawah iniWHATSAPPTELEGRAMLINEFACEBOOKINSTAGRAMYOUTUBEMari kita sama-sama bangun blog ini supaya bisa lebih berkembang lagi dan memberikan banyak ilmu yang bermanfaat bagi kalian BUKU SUMBERBUKU RANCAGÉ DIAJAR BASA SUNDABUKU PANGGELAR BASA SUNDABUKU CAHARA BASABUKU BASA SUNDA URANGBUKU PAMEKAR DIAJAR BASA SUNDABUKU SIMPAY BASA SUNDABUKU GAPURA BASABUKU WIWAHA BASABUKU PRASADA BASAMODUL PANGAJARAN BASA SUNDAMODUL PPG BASA SUNDA GOOGLE TRANSLATE Perhatian! materi ini diterjemahkan oleh mesin penterjemah google translate tanpa adanya post editting, sehingga ketepatan dalam terjemahan masih buruk dan perlu dikembangkan dari fitur terjemahan ini untuk pengunjunga yang kesulitan memahami materi dan tidak sama sekali mengerti bahasa Sunda atau teman-teman pelajar dari luar Jawa Barat yang sedang belajar bahasa Sunda, fitur terjemahan ini bisa digunakan namun tidak 100% akurat, akan tetapi garis besarnya bisa diambil, daripada tidak mengerti mudah-mudahan admin punya waktu sehingga bisa mengoptimalkan fitur terjemahannya sendiri, dengan begitu pengunjung bisa mempelajari materi dalam bahasa Indonesia. MATERI DONGENG BAHASA SUNDA A. MATERI DONGENG SUNDA Dongeng adalah nama salah satu kelompok cerita, dalam bentuk prosa fasih kadang-kadang saya selalu menjadi bagian kesembilan yang diceritakan, umumnya pendek. Itu turun dan menyebar secara lisan. Tara mencari siapa saja yang merupakan penulis atau pencipta. Melihat mood dan isi dari kisah tersebut sudah termasuk desain sebelumnya. Tempat yang menjadi latar belakang medeng ternyata menjadi gambaran situasi masa lalu, tokoh-tokoh tidak hanya manusia, tetapi juga binatang, buta, atau makhluk lain. Kadang-kadang ada gangguan, pola desain lama sering memproses siloka atau alegori untuk membungkus tema B. MACAM-MACAM DONGENG Kisah-kisah yang memberi tahu orang-orang dalam masyarakat mereka dan dalam sejarah mereka. apakah kisah raja, putri, nabi, petani, pedagang. contoh cerita “prabu silliwangi”, “kéan santang”, “si kabayan”Dongeng yang menceritakan kehidupan binatang, seperti kura-kura, monyet, peucang, tutut, maung, munding dll. misalnya “kura-kura dan monyet”, “peucang disentuh oleh leugeut”, “rusa dan serigala”.Dongeng yang menceritakan asal mula peristiwa, benda, binatang, dan tumbuhan. misalnya kisah “Sasakala Gunung Tangkuban Parahu”, “Sasakala Maung Sancang”, “Sasakala Paré”Kisah yang menceritakan tentang makhluk ciptaan, orang-orang dari jurig dan siluman. Kisah-kisah ini selalu ada untuk dijadikan penjelasan untuk berbagai peristiwa, seperti apa yang menyebabkan pare di lapangan habis oleh tikus, apa yang menyebabkan ada wabah penyakit dll. seperti kisah “kuntilanak,” munjung “, dan kisah tempat surga. C. UNSUR-UNSUR DONGENG Elemen-elemen dari kisah ini adalah sebagai berikuttemamarahKebiasaan sayaalurLatar Belakangmandat E. PRAKTEK MENULIS DONGENG Jadi, jika hidep telah mengenali berbagai buku yang berisi dongeng, sekarang kita belajar menulis dongeng yang ada di sekitar kita. Tetapi sebelum menjalaninya, Anda harus terlebih dahulu memahami praktiknya. Perhatian!Pahami alur ceritanya. Ini adalah investasi besar yang memungkinkan orang menulis ulang cerita mereka. Jangan Biarkan cerita diubah dari aslinya, atau tidak saat tindakannya. Tokoh-tokoh dalam kisah itu dapat berupa hewan, manusia, tumbuhan, atau makhluk ajaib dan sebagainya. Pertama dan terutama, perhatikan nama aktor dan ulang menggunakan gaya bahasa yang menarik. Jangan menuliskannya secara formal juga, karena dalam teks kisah harus mengandung ungkapan yang sesuai dengan cerita. F. PRAKTEK DONGENG Berbicara adalah kegiatan yang membutuhkan totalitas untuk menjadi menarik. Ada beberapa yang diperhatikan dalam praktik berbicara. Perhatikan ini di bawah Pahami isi adalah hal utama untuk dibicarakan. tentu saja kita harus sudah membaca atau memahami alur cerita, tokoh, peristiwa, dan berbagai hal yang ada dalam isi kisah tersebut. ini menjadi modal utama yang harus dimiliki untuk pembicara. Gunakan kata-kata nana yang mudah dimengerti. Beradaptasi dengan kemampuan hidup untuk mendengarkan cerita. Kelola mendongeng suara dapat berupa tarikan atau lambat. Tetapi tentu saja ge-nya harus sesuai dengan isi dongeng dan .inotasi lentong juga akan menentukan tidak adanya kehidupan dan menarik tidaknya dongeng. Gerakan gerakan yang sesuai dengan kisah yang diceritakan. misalnya, jika seseorang mengatakan kepada Anda untuk khawatir, maka Anda perlu memetakan gaya yang Anda khawatirkan. jika itu adalah roh, tangan bisa berada dalam genggaman untuk menunjukkan roh. Gerakan yang juga sangat penting dalam praktik berbicara adalah. Jangan memindahkannya ke atas atau ke bawah penonton atau mereka yang mempercayai cerita kita. ngomong-ngomong kita akan menarik perhatian. Mimikri atau gerakan harus Anda lemah dalam berbicara, itu tidak akan menarik. Berbicara adalah suatu keharusan seiring dengan perubahan intonasi atau lentong, mimikri, dan bahasa. baiknya jika kita bisa mengingat ceritanya. tetapi jika dilupakan di tengah jalan, dimungkinkan untuk melakukan improvisasi sebisa mungkin harus tetap terhubung dengan jalan setapak. saja jika kita sudah menguasai konten dan berbagai hal untuk dibicarakan, kita akan percaya diri. menunjukkan sikap yang hangat dan bahagia sebelum berbicara. jika Anda telah masuk ke dalam cerita, sesuaikan ekspresi dan acara kami dalam cerita. SASAKALA GUNUNG KENDANG Dahulu dikabarkan ada orang yang bernama Ki Sutaarga. Memiliki niat saat menonton film. Ari jalan yang ingin ditunjukkannya, adalah jalan yang paling terlarang oleh dalangnya. Jalan itu diperlihatkan, tetapi tidak sampai ke akhir. Karena di penghujung hari biasanya ada acara yang tidak diinginkan. Namun Ki Sutaarga bersikeras ingin mengetahui jalan menuju akhir. Pokna harus dibayar sebagai, bukan burung dibayar selama berjalan ditampilkan sampai akhir. Pok Ki Dalang berkata, “Tidak akan ditayangkan sampai akhir, selama ongkosnya dibayar dulu.” Tak banyak cerita, gocrak dia bayar dalang permintaan, menurut Ki Sutaarga. Saya mendorong Anda dengan biaya yang mahal, hanya pembuatan film saja yang sangat ramena. Sindenna, yang akrab disapa Nyai Astrakembang, yang bersinar terang mengatakan anak-anak sekarang sudah tidak terlihat seperti enyay-enyayan, lagu senang sekali. Saya berterima kasih kepada penonton karena datang entah dari mana. Estuning sangat ramai, mendengarkan suara sinden yang menggeleng pelan. Barang hampir habis menjelang subuh, torojol dua orang memakai seragam kabupaten upas. Terserah perintah Bupati, maksudnya dalang, sinden, nayaga, dan gamelan semuanya dibawa ke kanjeng Bupati. Dia bilang dia menunggu lama. Menurut saya dalangnya adalah chuh-cih dan cakah-cikih pemerintah kepada orang lain harus diselesaikan. Dan dia memberitahu Ki Sutaarga bahwa itu dijawab oleh Bupati. Campur membawa arindit ditemani seorang tukang cukur yang keduanya menuju ke kediaman Bupati. Jalannya lurus, éstuningnya sangat menyenangkan untuk dilalui dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Ceritanya terungkap seperti yang diceritakan. Breg harempak tunda di depan gedung kecamatan, saat itu sudah hendak berangkat hari. Tapi sihir sampah yang aneh! Kedua upa itu bukanlah araya, wilayahnya juga hampa, hilang tanpa lebih banyak hilang tanpa hak. Semua yang hadir hilang dan tidak tahu kemana tujuan mereka. Yang tersisa hanyalah gamelan. Kasur bekas gulung duduk sinden, semuanya berubah menjadi batu. Tongkang hingga kini, gunung nelah itu bernama Gunung Kendang. Di masa lalu. Pada malam selasa atau jumat selalu ada hiburan seolah-olah untuk hiburan. Suara sinden menggetarkan angin. Suara budak sangat nyaring. Bunyi gamelan nang-neng-nong. Dipukul oleh suara kendang, kotoran kotoran plak sangat jernih. Diakhiri dengan suara goong, sorak-sorai yang nyaring, saya mendengar banyak suara. Banyak orang tertipu. Dari lembur di bagian selatan Gunung Kendang, seperti Cikareo, Bantar peundeuy, dan lain-lain, yang ingin nonton ngabring, mereka mengira ada pekerjaan di desa Cibitung. Kami lembur di utara gunung kendang, mengira responden wayang ada di cikarosea atau bantar peundeuy. Burusut kalian nonton ngabring menuju bagian Selatan. Di trotoar yang dari arah Utara dan dari Pasanggrok Selatan, saling bertanya di mana ada pekerjaan. Setiap telinga, tidak ada yang bisa menjelaskan. Dan kemudian berbalik dengan sakit hati hingga merasa tidak nyaman. Keindahan Gunung Kendang adalah formasi batuan yang seperti kendang, goong, siku-siku, gulungan, dan gulungan kasur. Bentuknya seperti karung yang dibungkus dengan tali serut. Bentuknya seperti karung yang dibungkus dengan tali serut. Gunung Kendang terletak di Desa Sukamukti, Kecamatan Cisompét, Kabupaten Garut, di dalam kompleks Kehutanan yang dikenal dengan Blok Jagasatru. dikutip dari file Disbudpar Garut, terima kasih kepada Warjita saparakanca

dongeng para nabi basa sunda